• RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

TUJUAN HIDUP ORANG PERCAYA

Posted by GBI Kudus On Rabu, Oktober 13, 2010

“Berfirmanlah Allah: “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi”. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi”. (Kejadian 1:26-28).
Inilah tujuan Allah menciptakan manusia; supaya manusia memerintah dan mengatur bumi dalam keteraturan Ilahi, sehingga dunia dan apa yang ada di dalamnya menunjukkan kebaikan Tuhan. Tapi karena dosa, manusia hidup tidak untuk melakukan kehendak Tuhan, tapi mereka melakukan kehendaknya sendiri.
Tapi mereka yang ada di dalam Kristus, mereka adalah ciptaan yang baru (II Korintus 5:17). Mereka inilah hasil karya Kristus, yang ditujukan untuk melakukan kehendakNya. “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup di dalamnya” (Efesus 2:10). Allah sudah mempersiapkan ‘pekerjaan baik’ bagi setiap anak-anakNya dan ia mau kita hidup di dalamnya. ‘Pekerjaan baik’ yang Allah persiapkan bagi kita adalah : memerintah dan mengatur bumi dalam keteraturan Ilahi, sehingga dunia dan apa yang ada di dalamnya menunjukkan kebaikan Allah (Kejadian 1:26-28).
Allah ingin setiap anak-anakNya bangkit dalam kuasa Roh dan hidupnya dapat menyatakan kepenuhan Kristus. Hidup anak-anak Allah yang seperti itulah yang dinanti oleh semua mahkluk di bumi ini (Roma 8:19). Untuk dapat hidup menyatakan kepenuhan Kristus, caranya :

1. Mengalami terobosan di dalam kwalitas roh.
Tanda kwalitas roh kita berubah adalah : kehidupan rohani kita menjadi bergairah (antusias) dan menyala-nyala. Rasa haus dan lapar akan Allah dan FirmanNya, selalu dialami oleh orang-orang yang mengalami terobosan dalam kwalitas roh.
Orang yang mengalami terobosan dalam kwalitas roh, mereka akan melayani dari dorongan roh yang menyala-nyala/ sukacita dan antusias. Dalam pelayanannya, mereka akan mengalirkan kehidupan. Tapi mereka yang tidak mengalami terobosan dalam kwalitas roh, mereka akan melayani dengan beban berat atau terpaksa, karena jadwal dan tugas belaka. Dalam pelayanan mereka akan mengalirkan kematian (kecewa, putus asa, gelisah).

Dampak dari roh yang berkwalitas/ mengalami terobosan roh:
- Roh kita semakin tajam/ peka.
- Kita memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang apa yang menjadi isi hati Tuhan dan Firmannya.
- Roh kita mempunyai kemampuan untuk mengenali berbagai jenis roh yang mencoba mendekati kita.


Dengan kita mengalami terobosan dalam kwalitas roh, kita akan memiliki roh yang dapat mengatasi segala jenis badai topan dan tantangan dengan teguh memiliki roh yang menyala-nyala dan memiliki kehidupan yang stabil, tidak mudah mengalami putus asa, tapi kita dapat terus berkobar-kobar, antusias dan menyala-nyala.

Contoh orang yang mengalami terobosan dalam kwalitas roh:
- Daud, ia memiliki kwalitas roh yang luar biasa, sehingga pada waktu menghadapi Goliat ia tidak putus asa, bahkan Daud dapat keluar sebagai pemenang.
- Daniel, ia memiliki kwalitas roh yang luar biasa, sehingga ancaman hukuman mati di gua singa tidak membuatnya putus asa dan ia tetap berkobar-kobar menyembah Tuhan. Daniel, dengan imannya ia dapat menutup mulut-mulut singa. (Daniel 6:1-29 ; Ibrani 11:33-34).
Kunci untuk menyelesaikan kehendak Tuhan dibumi ini bukan pada metode, ataupun sistem, tetapi pada kwalitas hidup atau roh kita.
Untuk dapat mengalami terobosan dalam kwalitas roh, caranya adalah: bangun manusia roh setiap hari. Dengan berdoa Bahasa Roh yang agresif dan meluap-luap, kita bangun manusia roh kita. Lakukanlah itu setiap hari, karena : “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri” (I Korintus 14:4). Jika hal ini dilakukan dengan tekun setiap hari dan menjadi gaya hidup kita, maka kita akan mengalami terobosan kwalitas roh setiap hari.

2. Mengalami terobosan dalam mentalitas.
Mentalitas adalah cermin yang mendasar dari suatu karakter dan kebiasaan seseorang yang bersumber dan sangat dipengaruhi oleh latar belakang budaya dan konsep pikir yang ia miliki.
Mentalitas yang kita miliki, tanpa sadar menjadi sebuah batasan dalam hidup kita. Untuk mengalami perubahan mentalitas, kita harus mengalami perubahan atau pembaharuan cara berfikir kita (kebiasaan-kebiasaan yang bersumber dari budaya, harus juga diubahkan). Bila kita tidak mengalami terobosan dalam mentalitas, maka cara berfikir kita akan membatasi Allah bekerja di dalam dan melalui kita.
Waktu kita ditantang Tuhan untuk melakukan sesuatu yang besar, jangan pernah kita berkata: “saya tidak mampu”. Tuhan tidak membutuhkan kita mampu atau tidak, tetapi jawaban yang Ia butuhkan adalah “mau atau tidak”. Sebab kita tidak hidup dari apa yang bisa kita kerjakan atau apa yang tidak bisa kita kerjakan, tetapi kita hidup dari apa yang Tuhan sediakan bagi kita, itu namanya anugerah
Cara untuk mengalami terobosan mentalitas (perubahan cara berfikir) adalah dengan merenungkan Firman Tuhan yang diwahyukan dalam hidup kita (memperkatakan Firman Tuhan, menghafalkan Firman Tuhan, mengimajinasikan Firman Tuhan). Untuk dapat mengalami terobosan mentalitas, kita harus menyelaraskan pikiran kita dengan prinsip-prinsip kebenaran Firman Tuhan setiap hari dengan tekun. Jika kita mempunyai cara berfikir yang selaras dengan Firman Tuhan, baru kita dapat mengerti kehendak Allah (Roma 12:2).
Jika cara berfikir kita berubah, secara otomatis maka perkataan-perkataan kita akan berubah dan tingkah laku serta pengambilan-pengambilan keputusan/ respon-respon kita juga akan berubah sesuai dengan prinsip kebenaran Firman Tuhan.

3. Terobosan dalam karakter atau kepribadian
Kita harus membuat Roh Kudus terus bekerja kuat di dalam kita, sedang apapun bentuknya (karakter, kepribadian) tidak bisa menghalangi Kristus termanifestasi lewat hidup kita.
“Aku telah di salibkan dengan Kristus, namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Galatia 2:19-20). Kita tidak sedang mengekspresikan diri kita sendiri karena kita sudah mati, sekarang yang hidup di dalam kita adalah Kristus. Karena itu kita tidak mengekspresikan diri kita sendiri, tapi kita sedang mengekspresikan Kristus yang hidup di dalam kita.
Jadilah Kristen thermostat. Pada waktu ruangan panas dan suhu udara 28oC, kemudian AC dihidupkan dengan disetel pada suhu 17oC, maka AC akan terus bekerja sampai ruangan suhunya menjadi 17oC. Roh Kudus setel dalam hati kita “damai sejahtera”, mungkin sekeliling kita ada pergolakan, kita harus terus bekerja dengan perkataan, pemikiran dan perbuatan kita untuk menyebarkan damai sejahtera, hingga lingkungan kita diubahkan menjadi damai sejahtera. Itu berarti kita berfungsi sebagai terang dan garam dunia.

Tujuan hidup kita adalah melakukan kehendak Tuhan, yaitu menyatakan kepenuhan Kristus dalam hidup kita sehari-hari.