• RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

HIDUP DALAM VISI DAN MISI KERAJAAN ALLAH

Posted by GBI Kudus On Minggu, Mei 18, 2008

“Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:31-33).
Orang-orang dunia (orang-orang di luar Kristus), mereka mengutamakan hal-hal dunia. Tapi anak-anak Allah mengutamakan Kerajaan Allah. Allah adalah Bapa kita. Seorang bapa, mempunyai naluri untuk memelihara. Yang terpenting bagi kita – anakNya – adalah Kerajaan Allah, maka semuanya itu (sandang, pangan, kebutuhan hidup) akan ditambahkan kepada kita. orang-orang yang hidup bagi kepentingan Kerajaan Allah, mereka hidup dari sumber yang berbeda, yaitu dari sumber Kerajaan Allah!
Semua yang ada di dunia sekarang, sedang akan digoncangkan, supaya nyata: mana yang dapat tergoncang dan mana yang tidak dapat tergoncang (Ibrani 12:26-28). Mereka yang hidup dalam visi dan misi Kerajaan Allah, mereka tidak tergoncangkan, karena mereka hidup dalam Kerajaan yang tak tergoncangkan, yaitu Allah dan KerajaanNya.
Untuk dapat hidup di dalam visi dan misi Kerajaan Allah, kita harus mengerti identitas dan panggilan kita di dalam Kristus. Tuhan Yesus berkata: “Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.” (Yohanes 17:16). Sejak kita menerima Kristus, kita menjadi ciptaan yang baru. Sifat-sifat dosa yang kita warisi dari Adam, diganti dengan sifat-sifat Allah. Sekarang di dalam kita ada benih Ilahi (I Yohanes 3:9) dan ada potensi Ilahi di dalam kita. Karena itu Yesus menyamakan diriNya dengan kita. Jadi di dalam Kristus, kita mempunyai identitas yang baru.
“Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;” (Yohanes 17:18). Dengan identitas yang baru di dalam Kristus, dan potensi Ilahi yang sudah Tuhan berikan kepada kita, kita sekarang menerima panggilan Ilahi, yaitu menjadi duta-duta Kerajaan Allah di bumi ini. Kehadiran kita dimanapun saja, kita ini duta-duta Kerajaan Allah di sana.
Karena dosa, visi dan misi Kerajaan Allah yang Tuhan berikan kepada Adam dan Hawa gagal. Sekarang Allah berikan visi dan misi itu kepada kita.
Visi dan misi Kerajaan Allah adalah :

1. Menjadi Murid Kristus.

“Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,” (Matius 28:18-19).
Tuhan tidak ingin kita hanya menjadi orang percaya, tapi Ia ingin kita menjadi murid.
Seorang murid mempunyai komitmen, ia punya tanggung jawab untuk belajar dan mengikuti arahan gurunya. Seorang murid pasti mengalami ujian untuk menguji, apakah pelajaran yang telah diterima dapat dimengerti atau tidak. Seorang murid ingin menjadi seperti gurunya.
Hal itulah yang harus terjadi atas kita. Kita harus mempunyai komitmen untuk belajar Firman. Karena itu, catat setiap Firman yang didengar, perkatakan, renungkan dan pikirkan Firman yang diterima. Setiap Tuhan memberikan pewahyuan Firman kepada kita, pasti akan ada ujian untuk menguji: apakah kita tetap memegang teguh Firman yang kita terima atau kita memilih untuk membuang Firman itu. Seperti perumpamaan benih yang ditabur: di pinggir jalan, di tanah berbatu, di semak duri. Benih itu, yaitu Firman tidak dapat menghasilkan buah. Padahal benih itu mempunyai potensi untuk berbuah secara maksimal (berbuah seratus kali lipat) – Matius 13:1-23.
2. Menjadi Pelaku Firman.
“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.” (Yakobus 1:22).
Level kita harus naik, tidak hanya jadi pendengar Firman saja, tapi menjadi pelaku Firman. Ujian (banjir) pasti datang, tapi jika kita menjadi pelaku Firman, kita akan seperti orang yang membangun rumah di atas batu, sebelum banjir datang, tidak tampak perbedaan antara rumah yang dibangun di atas pasir atau di atas batu. Tetapi ketika banjir (ujian) datang, rumah yang dibangun di atas batu tetap kokoh tapi rumah yang dibangun di atas pasir akan segera rubuh dan hebatlah kerusakannya (Matius 7:24-27 dan Lukas 6:46-49). Karena itu Tuhan Yesus menyebut orang-orang yang menjadi pelaku Firman sebagai orang yang bijaksana. Menjadi pelaku Firman artinya taat.
3. Menjadi Pelaku Mujizat.
“Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." (Markus 16:17-18).
Janji ini untuk setiap orang yang percaya. Tuhan ingin setiap orang-orang percaya menjadi pelaku mujizat, dengan demikian mereka menyatakan kuasa Allah. Untuk itu Allah memberi otoritas atau kuasa kepada kita dengan tujuan supaya kita makin efektif untuk menjadi terang dan garam di lingkungan kita, “Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.” (Markus 16:20).
4. Hidup Untuk Kristus.
“Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.” (II Korintus 5:15).
Tujuan Allah menciptakan manusia, supaya manusia dapat mewakiliNya untuk berkuasa – mengatur – bumi, tapi karena dosa, Adam dan Hawa tidak hidup bagi tujuanNya, tapi bagi kepentinganNya sendiri. Karena dosa, kita tidak hidup bagi tujuan dan rencana Ilahi. Kristus adalah kepala dan kita adalah tubuhNya, Kristus ingin menjangkau dunia ini lewat hidup orang-orang percaya. Kristus ingin kehadiran kita, mewakili Dia. Allah ingin kita menjadi kepanjangan tanganNya di dunia ini.
Allah itu baik. Tapi lingkungan kita, mungkin teman atau tetangga kita, belum dapat merasakan bahwa Allah itu baik bagi dirinya. Allah ingin melalui kehidupan anak-anakNya yaitu kita, dapat menyatakan tentang kebaikan Allah dan mereka akan memuliakan Allah. “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." (Yohanes 15:8).

Apakah kita sudah berguna bagi Kerajaan Allah atau tidak? Ataukah kita hanya sekedar menjadi anggota gereja? Jika kita tidak hanya menjadi anggota gereja, tapi kita hidup bagi kepentingan dan tujuan Kerajaan Allah, maka kita akan menjadi aset Kerajaan Allah. Bapa di sorga adalah pengusaha (Yohanes 15:1), Ia akan menjaga dan memelihara asset-asetNya, tujuannya adalah supaya rencanaNya di genapi. “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.” (Matius 6:10).