Kita sebagai orang percaya disebut juga orang beriman. Tapi jika ditelusuri lebih dalam, banyak orang percaya yang tidak beriman, karena iman akan nampak dalam hidup sehari-hari. Mengapa tidak beriman? Jawabannya adalah :
- Karena tidak tahu Firman.
Jalan keluarnya adalah: baca Alkitab dengan tekun, ikut ibadah, ikut Mezbah Keluarga. Catat setiap Firman yang didengar dan baca berulang-ulang, renungkan dan imajinasikan. Seandainya Firman itu tergenapi dalam hidupmu.
- Tahu Firman, tetapi tidak mau taat.
Pada saat kita menerima Firman, pada saat itu kita juga menerima anugerah untuk dapat mentaatinya dan menjadi seperti apa yang diFirmankanNya. Karena dengan Firman, Allah menciptakan segala sesuatu (Kejadian 1). Jika dengan tekun kita mentaati setiap Firman yang kita dengar, maka kita akan dapat mencapai puncak potensi kita di dalam Kristus (Kristus nyata dalam hidup kita). Tapi jika kita sudah tahu kebenaran (yaitu Firman), tapi kita tidak mentaatinya, hal inilah yang akan mendatangkan disiplin Tuhan atas hidup kita (Ibrani 12:1-17).
“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: Orang benar akan hidup oleh iman." (Roma 1:16-17). Di ayat 17 disebutkan : ‘yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman’, artinya: pertama kali kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita mempunyai iman keselamatan, melalui pertumbuhan kerohanian yang kita miliki, akhirnya kita memiliki imannya Yesus – iman seperti Yesus (Paulus menyebutkan sebagai karunia iman). Iman keselamatan menyadarkan kita akan dosa kita, dan menuntun kita untuk percaya kepada Tuhan Yesus. Iman keselamatan membuat kita: jika mati masuk sorga. Iman keselamatan tidak dapat menciptakan mujizat. Melalui pemahaman kita akan Firman dan pertumbuhan kerohanian kita, kita akan memiliki iman seperti imannya Yesus. Iman yang seperti inilah yang dapat menciptakan mujizat. Dalam Markus 11:22 ditulis: “Yesus menjawab mereka: ‘Percayalah kepada Allah! Dalam terjemahan yang lain disebutkan ‘Milikilah imannya Allah – iman yang dapat memindahkan gunung’ (Markus 11:23). Iman seperti ini diberikan Tuhan kepada orang percaya yang telah menerima babtisan Roh Kudus. Imannya Allah diimpartasikan / diberikan saat roh kita menyala-nyala.
“Orang benar akan hidup oleh iman” (Roma 1:17b). Artinya : kita hidup berdasarkan apa yang kita percayai. Semakin kita memahami Firman, semakin kita percaya ; karena iman sebanding dengan pemahaman kita akan Firman. Jika kita punya iman seperti Yesus, kitapun akan dapat melakukan seperti apa yang pernah Yesus lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar (Yohanes 14:12).
“Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi, yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing.” (Ibrani 11:32-34). Perkara-perkara besar yang disebutkan dalam ayat 33 dan 34 itu hanya dapat dilakukan karena iman. Betapa dasyatnya iman.
Hal-hal yang dapat kita peroleh jika kita hidup dalam imannya Allah:
1. Apapun yang kita doakan dan nubuatkan akan terjadi.
Tuhan Yesus waktu berdoa untuk Lazarus, Lazaruspun bangkit. Walaupun sudah empat hari mati (Yohanes 11:1-44). Bahkan Tuhan Yesus dalam doanya berkata : “Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku” (Yohanes 11:42a).
Tuhan Yesus pernah bernubuat untuk Bait Allah: “Kau lihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan." (Markus 13:2). Dan hal itupun digenapi. Pada masa Jendral Titus berkuasa, Bait Allah yang megah itu dihancurkan.
2. Kita akan mengalami pemeliharaan Allah di tengah bencana dan kekacauan.
Orang-orang nazaret menolak Yesus, mereka membawa Dia ke tebing gunung dan hendak melemparkan Dia dari tebing itu, tapi Yesus dapat berjalan di tengah mereka lalu pergi (Lukas 4:28-30).
Berapa kali Tuhan Yesus dicobai dan hendak dibunuh, tapi Dia dapat melewati semuanya itu dengan selamat; karena waktunya belum tiba. Ia belum menyelesaikan tugasNya di bumi. Tapi ketika telah tiba saatnya, Ia pun mati di salib di Golgota, tapi maut tidak dapat menahanNya. Tiga hari kemudian Diapun bangkit.
3. Memampukan kita untuk menerima janji Tuhan yang secara manusiawi tidak dapat kita raih
Walaupun secara manusiawi keadaan fisik Abraham dan istrinya tidak memungkinkan untuk mereka menerima janji Allah, karena Abraham dan istrinya telah lanjut, sehingga tidak memungkinkan mereka menerima janji Allah, yaitu untuk melahirkan anak. “Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.” (Roma 4:20-21). Abraham memiliki imannya Allah, karena itu Abraham mengalami keilahian Allah, sehingga tidak ada yang mustahil bagi Abraham dan istrinya yang walaupun telah 90 th usianya, ia dapat melahirkan Ishak.
4. Memberikan kemenangan Ilahi di tengah-tengah peperangan yang kita hadapi.
Yesus berkali-kali dicobai untuk dibunuh, tapi semuanya itu tidak dapat terjadi sebelum tugasNya selesai. Hal inipun akan terjadi bagi kita jika kita memiliki imannya Allah, sehingga kita dapat berkata : “Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik.” (Mazmur 91:7-8).
5. Memberi kemampuan kepada kita untuk membereskan masalah yang rumit dalam dunia sosial dan perekonomian.
Karena bangsa Israel jahat di mata Tuhan, maka bangsa Israel menderita kelaparan karena dikepung oleh tentara Aram. Bangsa Israel menghadapi masalah perekonomian yang sulit, sampai-sampai seorang ibu tega membunuh anaknya untuk dimakan. Mendengar hal ini raja marah kepada nabi Elisa, karena ia pikir nabi Elisa yang menyebabkan hal ini terjadi. Tapi nabi Elisa yang memiliki imannya Allah, ia dapat menarik anugerah, dan nabi Elisa berkata bahwa dalam waktu 24 jam akan terjadi kelimpahan di Israel. Dan Allah dengan cara yang ajaib membuat hal itu terjadi (II Raja-raja 6:24 – 7:20). Sehingga nabi Elisa menjadi jawaban bagi bangsa Israel yang sedang mengalami masa yang sulit dalam dunia social dan perekonomian.
6. Hidup yang tercukupi secara supranatural.
Pada saat terjadi kekeringan di Israel, Allah memelihara nabi Elia dengan mengirimnya daging diwaktu pagi dan petang dengan perantaraan burung gagak dan sungai kerit menyediakan air bagi Elia untuk minum. Suatu cara yang ajaib Tuhan lakukan untuk memelihara hambaNya (I Raja-raja 17:1-6).
Hal inipun akan terjadi atas anak-anakNya yang hidup dalam imannya Allah.
7. Iman yang membangkitkan orang mati.
Lazarus yang telah mati 4 hari, dengan berfirman Tuhan Yesus membangkitkan tubuh yang sudah mulai rusak karena sudah 4 hari mati dan Lazaruspun bangkitlah.
Smith Wiggleswoth, seorang hamba Allah, iapun telah membangkitkan lebih dari 30 orang mati.
Milikilah imannya Allah (Markus 11:22). Suatu kepastian batin yang tidak dapat digoyahkan terhadap Allah dan janji-janjiNya. Dan takaran iman kita adalah Firman. “Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Matius 4:4). Kita hidup bukan dengan apa yang ada pada kita, tapi kita hidup dari setiap janji yang keluar dari mulutNya Allah.
Cara untuk mendapatkan imannya Allah :
a. Milikilah dinamika roh – roh yang menyala-nyala.
Iman hanya diimpartasikan – diberikan pada saat roh kita menyala-nyala. Pada saat roh kita menyala-nyala, kita dapat menangkap Firman rema. Firman rema ini adalah benih iman.
b. Deklarasikan Firman rema – perkatakan Firman rema
“Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan. Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.” (Roma 10:8-10).
Setelah kita mendapatkan Firman Rema, perkatakan Firman itu. Firman yang kita ucapkan seperti benih dan roh yang menyala-nyala seperti iklim yang cocok yang dapat menyebabkan benih itu tumbuh dan berbuah.
MILIKILAH IMANNYA ALLAH
Posted by GBI Kudus
On Selasa, Oktober 19, 2010