• RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Posted by GBI Kudus On Rabu, Oktober 20, 2010


Baca : Matius 16:13-20

“Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus : “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!”. Kata Yesus kepadanya:”Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan BapaKu yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya”. (Matius 16:15-18). Ketika Petrus mengerti dan mengenal siapa Yesus sebenarnya, yaitu Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup, maka Tuhan Yesus berkata bahwa; di atas pewahyuan pengenalan akan Yesus, Ia mendirikan jemaatNya yang alam maut tidak berkuasa. Hal ini menunjukkan bahwa; bila kita dapat memiliki pengenalan akan Yesus dengan benar, maka kita akan menjadi jemaat yang alam maut tidak berkuasa. Jemaat yang alam maut tidak berkuasa disebut sebagai Eklesia. Yang dimaksud dengan alam maut adalah: iblis dan segala pekerjaannya.
Tuhan Yesus menyebut sekelompok orang percaya (jemaat) yang alam maut tidak berkuasa dengan sebutan Eklesia. Pada jaman itu, Roma adalah bangsa yang suka menjajah untuk memperluas daerah kekuasaannya. Setelah tentara Roma berhasil menundukkan suatu daerah jajahan baru, maka Kaisar Roma mengirim orang-orang yang dekat dengannya yang hidup bagi kepentingan Kaisar untuk datang ke daerah jajahan baru guna mengajar dan menanam nilai-nilai Romawi, seperti bagaimana membayar pajak, kebudayaan Roma, menghormati Kaisar dan lain-lain. Orang-orang utusan Kaisar itu disebut Apostolos (Rasul). Setelah Apostolos mengajar di daerah jajahan baru, mereka kemudian memilih beberapa orang di daerah itu yang teruji dan dapat dipercaya untuk menentukan nasib daerah tersebut. Sekelompok orang yang ditunjuk ini disebut Eklesia. Seperti inilah Eklesia yang dimaksud oleh Tuhan Yesus dalam Matius 16:18.

Sifat-sifat EKLESIA:

1. Alam Maut Tidak Berkuasa
“Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam mau tidak akan menguasainya” (Matius 16:18).
Dengan memiliki pewahyuan pengenalan akan Yesus dengan benar, kita akan memiliki keyakinan yang kokoh dan iman yang teguh terhadap Allah dan FirmanNya. Karena dengan kematian dan kebangkitan Kristus, iblis adalah musuh yang sudah dikalahkan, segala kunci maut dan kerajaan maut telah Yesus pegang (Wahyu 1:18). Dan Dia selalu membawa kita di jalan kemenanganNya, sehingga kita dapat berkata: “Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenanganNya” (II Korintus 2:14a). jika kita memiliki keyakinan yang kokoh akan hal ini, maka alam maut, dosa, setan dan segala pekerjaannya tidak berkuasa atas kita! Alam maut tidak berkuasa atas Eklesia.

2. Penuh Dengan Otoritas
“Kepadamu akan Ku berikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga” (Matius 16:19). Ini adalah otoritas yang Tuhan berikan atas Eklesia.
Tuhan Yesus juga berkata dalam Lukas 10:19 “Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu”. Jika kita memiliki keyakinan yang kuat dan iman yang teguh akan janji Tuhan ini, sehingga kita berani melangkah dengan iman di atas janji Tuhan, maka hal inipun akan terjadi dalam hidup kita. Otoritas Kerajaan Sorga, Tuhan berikan atas jemaat yang berfungsi sebagai Eklesia.

3. Menentukan Nasib Generasinya
Seperti yang dimaksud oleh Tuhan Yesus, ketika berbicara dalam Matius 16:13-20, Dia menyebut sekelompok orang percaya yang bangkit dalam kuasa Roh, yang alam maut tidak berkuasa atasnya, Dia menyebutkan dengan sebutan Eklesia. Karena Eklesia pada masa itu adalah sekelompok orang-orang yang dipilih untuk menentukan nasib kotanya/ daerahnya.
“Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu dihadapanKu, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya” (Yehezkiel 22:30). Tuhan mencari orang-orang percaya yang dapat berfungsi sebagai garam dan terang bagi lingkungannya. Dengan orang-orang percaya yang dapat berfungsi sebagai garam dan terang bagi lingkungannya, mereka dapat menghentikan kemerosotan yang sedang terjadi di lingkungannya dan dapat menerangi kegelapan disekitarnya, sehingga keteraturan ilahi dapat tercipta. Bila keteraturan ilahi tercipta di suatu daerah, maka Allah tidak memusnahkan daerah itu. Allah memusnahkn Sodom dan Gomora, karena Lot dan keluarganya tidak dapat berfungsi sebagai Eklesia (keluarga Lot tidak dapat berfungsi sebagai garam dan terang bagi Sodom dan Gomora). Bahkan Lot pun tidak dapat memenangkan calon menantunya sendiri. Sehingga kemrosotan yang terjadi di Sodom dan Gomora tidak dapat dihentikan, karena itu Allah menghukum Sodom dan Gomora. (Kejadian 18:16 – 19:29). Bangkitnya jemaat yang dapat berfungsi sebagai Eklesia, akan menentukan nasib generasi dan kota serta daerahnya dihadapan Tuhan.
Eklesia, menjadi tanda ajaib bagi lingkungannya. Orang-orang percaya yang bangkit menjadi Eklesia, mereka akan menjadi bau harum dari Kristus di tengah-tengah orang yang diselamatkan atau bau kehidupan yang menghidupkan bagi orang-orang yang diselamatkan. Eklesia juga menjadi bau kematian yang mematikan bagi orang-orang yang binasa (II Korintus 2:15-16). Ini berarti; dengan kehadiran Eklesia, orang berdosa akan menjadi sadar akan dosanya, bila ia bertobat, itu menunjukkan bahwa Eklesia menjadi bau kehidupan yang menghidupkan baginya. Tetapi bila orang berdosa itu memilih untuk tidak bertobat, maka Eklesia menjadi bau kematian yang mematikan baginya, karena orang berdosa itu akan semakin merosot keadaannya.
“Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat” (Kejadian 12:3). Janji ini Allah berikan kepada Abraham yang bangkit menjadi Eklesia. Janji ini pula Allah berikan bagi kita, jika kita juga bangkit berfungsi sebagai Eklesia. Itu yang Tuhan Yesus maksudkan dalam Matius 10:5-15.

Cara Menjadi EKLESIA:
Baca Efesus 1:15-23. Dalam ayat 16-17: “Akupun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku, dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar”. Ini doa Paulus untuk jemaat Efesus, karena Paulus tahu bahwa: dengan pengenalan yang benar akan Kristus, akan muncul pengharapan, pengharapan yang ada pada ayat 18-23. Yaitu: Kristus dinyatakan dengan segala kepenuhanNya lewat hidup orang-orang percaya. Dengan orang percaya yang hidupnya dapat menyatakan kepenuhan Kristus, mereka akan dapat mengalahkan dosa, setan, penyakit dan alam maut tidak berkuasa atasnya. Mereka adalah Eklesia yang menentukan nasib generasinya.
Jemaat yang seperti inilah yang akan Tuhan bangkitkan di tengah-tengah kita. Bangkitlah dalam kuasa Roh. Bangkitlah menjadi Eklesia!!