Tujuan Tuhan membangkitkan gerejaNya adalah supaya bangkit generasi baru yang dapat menjadi jawaban bagi jawaban bagi lingkungannya.
Di dalam gereja Tuhan, ada 2 kelompok orang percaya.
1. Generasi yang mentaati Firman Tuhan.
"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.” (Matius 7:24-25). Orang-orang yang mentaati Firman Tuhan adalah orang-orang yang melakukan kebenaran dan merekalah yang dimaksud Tuhan sebagai orang benar. Generasi seperti inilah yang akan dibangkitkan Tuhan untuk dapat memimpin dan mewarisi negeri, seperti janjiNya dalam Mazmur 37:29 “Orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana senantiasa.”
Jika kita dapat memposisikan diri kita sebagai orang benar (dengan mentaati Firman Tuhan), maka Allah dengan kedaulatanNya akan mengangkat / mempromosikan kita dengan tujuan apa pengaruh kuasa Kerajaan Allah makin diperluas.
Pada hari-hari ini, kita melihat banyak goncangan-goncangan yang terjadi disekitar kita. Semuanya itu memang dijinkan Tuhan, supaya dapat dilihat dengan nyata mana yang dapat digoncangkan dan mana yang tidak dapat digoncangkan. Hanya orang yang hidup dalam kebenaran (hidup dalam Kerajaan Allah), mereka tidak tergoncangkan, karena Allahlah yang menjadi kekuatanNya (Ibrani 12:26-28). Sehingga akan tergenapi nubuatan nabi Yesaya “Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana.” (Yesaya 2:2).
Seperti janji Tuhan kepada Abraham (Kejadian 22:16-17), keturunan Abraham ada yang seperti bintang di langit, tapi ada juga yang seperti pasir di tepi laut. Keturunan Abraham yang seperti bintang di langit, adalah orang-orang percaya yang hidup dalam kebenaran, yang dengar firman dan mentaati. Pada jaman dulu, bintang dipakai oleh nelayan sebagai penunjuk arah, bintang dipakai juga oleh petani sebagai penunjuk musim. Orang Majus dalam perjalannya mencari bayi Yesus, mereka dituntun oleh sebuah bintang (Matius 2:1-12). Orang-orang percaya yang hidup dalam kebenaran, mereka akan bercahaya seperti bintang ditengah-tengah komunitasnya dan akan menjadi petunjuk arah, seperti bintang yang menuntun orang majus untuk bertemu sang Raja (Filipi 2:12-15).
2. Generasi yang hanya menjadi pendengar Firman Tuhan.
“Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya." (Matius 7:26-27). Di dalam gereja, ada juga orang percaya yang hanya menjadi pendengar Firman. Mereka berkata bahwa Fiman itu bagus, tapi mereka tidak memakai Firman Tuhan untuk merombak cara berpikirnya, sehingga Firman tidak mempengaruhi pengambilan-pengambilan keputusannya. Mereka hidup dengan pendapatnya dan pengertiannya sendiri. Orang-orang yang seperti ini, Tuhan menyebutnya sebagai orang bodoh seperti orang yang mendirikan rumah di atas pasir, sehingga jika banjir datang, maka rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.
Jika kita tidak menjadi pelaku Firman, maka hidup kita akan rapuh, akan ikut tergoncang bersama dengan dunia yang sedang goncang, karena hanya hidup berdasarkan kekuatan sendiri dan apa yang kita miliki.
Generasi yang hanya menjadi pendengar Firman, inilah keturunan Abraham yang seperti pasir di tepi laut (Kejadian 22:16-17). Seperti Adam yang tidak taat, orang-orang yang memiliki sifat Adam, mereka akan menjadi ‘makanan’ iblis, kemanapun mereka berada, mereka akan dikejar oleh iblis, karena iblis makanannya adalah debu (Kejadian 3:14), dan Adam diciptakan Allah dari debu tanah (Kejadian 2:7).
“Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus” (Wahyu 12:17). Naga adalah gambaran iblis – antikris, marah dan memerangi keturunan perempuan yang lain, yaitu orang-orang percaya yang hanya menjadi pendengar Firman dan iblis diperkenankan dan diberi kuasa oleh Allah untuk mengalahkan anak-anak Tuhan yang tidak taat. “Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.” (Wahyu 13:7). Seperti bangsa Israel, pada waktu Israel tidak taat, Allah pakai bangsa-bangsa lain untuk menekan Israel, tetapi ketika Israel berbalik kepada Allah, maka Allah membebaskan mereka.
“Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. (1 Korintus 3:12-13). Sekarang kita berada dikelompok yang mana, itu tergantung pilihan kita. Respon-respon kiralah yang menentukan. Kita membangun dengan emas, perak, batu permata atau, dengan kayu, rumput kering atau jerami. Semuanya akan diuji. Jika respon kita benar, maka kita akan dapat mengubah kutuk menjadi berkat (seperti Yusuf dan Hana).
Kita harus memastikan bahwa kita adalah orang-orang yang taat. Kita harus memakai kebenaran Firman untuk merombak hidup kita. Kebenaran Firman Tuhan harus mempengaruhi respon-respon kita, mempengaruhi keputusan kita dan mempengaruhi gaya hidup kita.
Tuhan telah memberikan kepada kita-jemaat, pemimpin rohani. Mereka telah diproses oleh Tuhan, untuk menjadi bapa bagi generasi baru. Seperti Abraham yang telah lulus ujian, maka Allah membuat Abraham memiliki posisi baru, yaitu sebagai bapa orang percaya (Kejadian 22:1-19). Kita harus menjadikan pemimpin rohani sebagai sumber anugerah, yaitu dengan tanggap dan responsif terhadap Firman yang disampaikan dan arahan yang diberikan. Ini adalah bagian yang harus kita kerjakan.