• RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

DOA

Posted by GBI Kudus On Sabtu, Oktober 23, 2010

“Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dan berkata kepada mereka: “Ada tertulis : RumahKu akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.” Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepadaNya dalam Bait Allah itu dan mereka di sembuhkanNya.” (Matius 21:12-14)
Tuhan Yesus marah saat melihat Bait Allah dipakai untuk berdagang (untuk kepentingan pribadi, bukan kepentingan Allah), padahal seharusnya Bait Allah dipakai /berfungsi sebagai “Rumah Doa bagi segala bangsa” (Markus 11:17), dan ketika Bait Allah tidak berfungsi sebagaimana Tuhan mau, Ia marah.
Dalam I Korintus 6:19-20, berkata: “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah Bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, - dan bahwa kamu bukan miliki kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” Ayat ini adalah suatu teguran, karena jemaat di Korintus banyak yang hidup dalam percabulan (baca: I Korintus 6:12-20), mereka memakai tubuhnya untuk percabulan. Karenanya Allah menegur mereka dengan keras. Seharusnya mereka memakai tubuhnya yang adalah Bait Allah sebagai rumah doa bagi segala bangsa. Yang Allah mau, kita memakai tubuh kita untuk menjangkau bangsa-bangsa bagi kemuliaan Tuhan, karena tubuh kita bukan milik kita sendiri, tapi milik Kristus, karena kita telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar dengan kematian Kristus di kayu salib. Kalau kita tidak menggunakan tubuh kita bagi kemuliaan Tuhan, maka saat ini juga Allah sedang menegur kita.
Jemaat di Efesus dapat menggunakan tubuhnya yang adalah bait Allah sebagai rumah doa bagi segala bangsa. Sehingga dalam waktu dua tahun Jemaat Efesus dapat menjangkau Asia bagi kemuliaan Tuhan Yesus (Kisah Rasul 19:10). Dalam Efesus 2:22 berbunyi: “Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh”. Ini adalah kata-kata pujian bagi Jemaat di Efesus yang dapat menggunakan tubuhnya sebagai bait Allah. Allah juga akan melakukan hal yang sama kepada kita, yaitu Allah juga akan memuji kita bila kita dapat menggunakan anggota tubuh kita bagi kemuliaan Tuhan.
Yusuf, adalah orang yang dapat mefungsikan tubuhnya sebagai bait Allah. Di manapun Yusuf berada, Yusuf menjadi berkat. Ketika Yusuf berada di rumah Potifar, Tuhan pun memberkati rumah Potifar karena Yusuf. “Sejak ia (Potifar) memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, Tuhan memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat Tuhan ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.” (Kejadian 39:5). Bukan saja di rumah Potifar, Yusuf menjadi berkat, di penjarapun Yusuf menjadi berkat bagi lingkungannya (Kejadian 39:23). Bahkan lebih luas lagi, Yusufpun menjadi berkat bagi seluruh rakyat di sebuah Kerajaan, yaitu Mesir (Kejadian 41:35-57). Itulah dampak yang diberikan oleh orang-orang yang menyerahkan tubuhnya sebagai Bait Allah.
Setelah Bait Allah berfungsi dengan benar, maka mujizat terjadi (Matius 21:14). Allah ingin tubuh kita yang adalah BaitNya menjadi ‘Rumah doa bagi segala bangsa’. Melalui tubuh / hidup kita, Allah mau menjangkau bangsa-bangsa. Untuk tujuan ini, Allah menyertai kita dengan mujizat dan tanda-tanda ajaib (Markus 16:20).
Tubuh kita adalah rumah doa bagi segala bangsa. Dalam I Samuel 7:7-14, Samuel berdoa supaya Allah melakukan interfensi (campur tangan) Ilahi, karena bangsa Israel diserang orang-orang Filistin. Dan setelah Samuel berdoa, Tuhan mengguntur dengan bunyi hebat dan mengacaukan bangsa-bangsa Filistin, sehingga mereka terpukul kalah oleh orang Israel (I Samuel 7:10). Selama hidup Samuel, bangsa Israel aman (ayat 13).
Samuel berdoa, mujizat Tuhan dinyatakan; Elia berdoa, hujan tidak turun tiga tahun enam bulan Yakobus 5:17); Yosua berdoa, matahari pun berhenti sampai bangsa Israel memenangkan peperangan. Mereka tahu bagaimana caranya berdoa.
Doa adalah sebuah tindakan yang kita lakukan untuk mengembalikan legalitas Ilahi kembali kepada Allah, sehingga Ia dapat melakukan interfensi Ilahi bagi kepentingan umatNya. Allah sudah memberikan otoritas kepada kita (Lukas 10:19), tapi ada saat-saat tertentu yang kita butuhkan interfensi (campur tangan) Ilahi untuk menyelesaikan suatu masalah. Dengan doa, kita mengembalikan otoritas Ilahi kembali kepada Allah, sehingga Ia dapat melakukan interfensi.
Pada waktu Petrus di penjara, Jemaat dengan tekun mendoakannya dan Allah mengirim malaikatNya untuk melepaskan Petrus dari penjara (Kisah Rasul 12:1-19).

Cara berdoa yang benar :

1. Berdoalah berdasarkan Firman yang engkau terima dari surga

Buat setiap Firman yang engkau terima menjadi suatu keyakinan yang teguh dalam dirimu, dengan cara renungkan Firman, perkatakan Firman, pikirkan Firman yang engkau terima. Perkatakan Firman itu dalam doa-doamu, sebagai suatu pernyataan imanmu / keyakinan imanmu, karena Allah hanya menjawab doa dengan iman, bukan doa yang penuh dengan rintihan dan keluhan. Contohnya : Pada saat engkau sedang lemah jangan engkau berdoa dari kelemahanmu, tapi bangkitlah dan katakan dengan penuh keyakinan dalam doamu bahwa Tuhan adalah kekuatanmu, katakan itu dengan menatap berulang-ulang sampai iman timbul dalam hatimu, maka Tuhan yang memberi iman, Ia akan menjawab imanmu! 

2. Berdoalah dengan posisi rohani yang Tuhan sudah berikan kepadamu.

“Dan segala sesuatu telah diletakkanNya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikanNya kepada Jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuhNya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu” (Efesus 1:22-23).
Segala sesuatu ada di bawah kaki Kristus, dan Kristus adalah Kepala dan Jemaat adalah tubuhNya. Jadi yang menginjak segala sesuatu adalah kaki, dan kaki adalah bagian dari tubuh. Itu berarti yang menginjak segala sesuatu adalah Jemaat, yaitu kita orang-orang percaya!
“Dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberitakan tempat bersama-sama dengan Dia di surga” Efesus 2:6. Ini adalah posisimu di dalam Kristus.
“Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu” (Lukas 10:19). Otoritas sudah Tuhan berikan kepada kita.

Karena itu jika berdoa, berdoalah dengan posisi rohani yang Tuhan sudah berikan. Jika ada iblis yang mengganggumu, perintahkan iblis untuk pergi. Karena iblis dan segala pekerjaannya ada di bawah kakimu. Berdoalah dengan penuh otoritas dan kuasa yang sudah Tuhan berikan kepadamu!