• RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

DAMPAK KELAHIRAN BARU

Posted by GBI Kudus On Minggu, Mei 18, 2008

Sejak kita lahir baru, ada sesuatu yang ilahi terjadi di dalam hidup kita. Tapi banyak anak-anak Tuhan tidak mengerti sehingga mereka tidak menikmati apa yang menjadi hak-hak mereka sebagai dampak dari kelahiran baru. Paulus yang tahu bahwa ada hal-hal yang besar yang menyertai mereka yang telah lahir baru, maka Paulus berdoa agar jemaat memiliki mata hati yang terang sehingga mereka mengerti pengharapan yang terkandung di balik panggilanNya (Efesus 1:15-23). Pengharapan disini adalah sesuatu yang belum terjadi dan Tuhan sudah sediakan, hal itu akan kita capai bila kita mengejarnya.
Dampak Kelahiran Baru :

1. Kita menerima Roh Kristus
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (II Korintus 5:17). Pada saat kita lahir baru, yang baru adalah roh kita. Roh Kristus yang sudah dibangkitkan dan setahta dengan Bapa, itu diberikan kepada kita. Potensi yang sama seperti yang Kristus miliki, sudah ada di dalam hidup kita. Roh yang sudah mengalahkan dosa, setan, penyakit, unsur alam, maut dan segala sesuatu telah diletakkan di bawah kakiNya (Efesus 1:22). Roh Kristus yang sedasyat itu sekarang ada di dalam hidup kita. Ini adalah fakta yang harus kita sadari. Janji bahwa dalam segala sesuatu kita adalah lebih dari orang-orang yang menang (Roma 8:37), itu adalah bagian hidup kita, karena kita sudah mewarisi Roh Sang Pemenang. Sandarkan imanmu pada Kristus yang ada di dalammu!!
Kristus yang ada di dalam kita akan menuntun hidup kita sehari-hari. Ia menuntun (berbicara) kepada kita lewat hati nurani. Paulus hidupnya dituntun oleh hati nurani (Kisah Rasul 24:16). Suara hati nurani dapat dipadamkan. Pada saat kita akan berbuat dosa, hati nurani kita menegor kita dan mengingatkan kita, dan ketika kita tetap melakukan dosa, maka akan ada pergolakan dalam batin kita, “Suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela” (Roma 2:15) dan kita akan merasa bersalah. Tapi bila kita tetap mengeraskan hati dan bertekat melakukan dosa yang sama, lama-lama suara hati kita mulai pelan dan akan padam, sehingga walaupun hidup di dalam dosa, tetapi tidak merasa bersalah, bahkan dapat menikmati dosa yang mematikan itu. Tapi bila kita bertobat dan minta kepada Allah untuk menyucikan hati nurani kita, maka Ia akan menuntun kita kembali (Ibrani 10:22). Sehingga pada saat kita datang kepadaNya dalam doa-doa kita, kita punya keberanian dan hati nurani kita tidak menuduh kita. “Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari padaNya, karena kita menuruti segala perintahNya dan berbuat apa yang berkenan kepadaNya” (I Yohanes 3:21-22).
Pada waktu Yesus hidup, yang diingini hanyalah: “Kata Yesus kepada mereka: “ MakananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya” (Yohanes 4:34). Keinginan itu masih Ia ingini sampai sekarang. Sekarang RohNya ada di dalam kita, Ia ingin melalui hidup kita Ia melakukan kehendak Bapa. Ia ingin kita menghidupi keinginan Yesus, yaitu taat. Selama kita terus hidup dan punya tujuan melakukan kehendak Bapa, atau dengan kata lain: kita hidup untuk agenda Kerajaan Sorga, apapun yang kita butuhkan untuk melakukan kehendak Bapa akan Ia sediakan bagi kita, sehingga kita tidak perlu lagi bergumul untuk hidup sehari-hari. Kita akan betul-betul mengalami penyertaan Tuhan menopang seluruh hidup kita. Orang-orang yang hidup untuk agenda Kerajaan Sorga, akan hidup dengan persediaan Sorga. Milikilah keinginan yang satu, yaitu melakukan kehendak Bapa.
“Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari Roh saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4). Sejak kita lahir baru, kita tidak hidup dari apa yang kita lihat, dengar dan rasakan, tetapi dari apa yang kita dengar dari Dia, yaitu FirmanNya. Kita hidup oleh iman. “Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.” (Habakuk 2:4). Dalam Roma 4:1-25, Abraham percaya Firman Tuhan, dan akibatnya, Tuhan menjadikan Firman yang dipercayai Abraham itu sebagai kebenaran dalam hidupnya. Artinya: ia percaya bahwa keadaan Sarah yang mandul itu sebagai ketidak-benaran. Apa yang tidak mungkin dibuat mungkin oleh FirmanNya. Akhirnya apa yang dipercayai itu menjadi kenyataan dalam hidupnya.
Roh Kristus ada di dalam kita, karena itu: kita adalah pribadi Kristus yang nyata di bumi ini bagi dunia. Orang-orang di sekeliling kita akan melihat Yesus yang nyata lewat hidup kita. “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Galatia 2:19-20). Allah ingin menjangkau dunia lewat buah pikiran kita, kata-kata kita, tangan kita dan seluruh keberadaan kita.
2. Kita menerima Kehidupan Yesus
“Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” (I Yohanes 5:13). Yang dimaksud dengan hidup yang kekal bukan saja jika mati masuk sorga, tapi juga kehidupan Yesus (sukacita Yesus, damainya Yesus, keinginan dan semangatnya Yesus). Tapi kita dapat mematikan kehidupan Yesus yang ada di dalam kita, karena keinginan daging adalah maut (Roma 8:6). Dengan memiliki roh yang berkobar-kobar, itu berarti kita mengobarkan kehidupan Yesus yang ada di dalam kita (Roma 12:11). Jagalah hatimu dari segala kewaspadaan (Amsal 4:23). Bangun manusia Rohmu setiap hari. Tapi bila rohmu mulai dingin, cepatlah ‘telan pil puasa’ dan disiplin bangun manusia rohmu.

3. Kita hidup dalam hukum Roh
“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut” (Roma 8:1-2). Sejak kita lahir baru, kita punya kuasa untuk menolak dosa. “Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia” (Roma 6:14). Kita punya kuasa untuk menolak bujukan iblis (dosa). Bila anak Tuhan jatuh dalam dosa, itu bukan karena kuatnya dosa menyeretnya, tapi itu karena keputusannya memilih dosa. Iblis bisa menggoda, tetapi pilihan kita untuk meresponi godaannya atau tidak. Bila kita memiliki gaya hidup yang ilahi, setiap benih yang coba iblis taburkan dalam hidup kita, pasti tidak dapat tumbuh, hanya benih-benih Ilahi yang dapat tumbuh dalam hidup kita.

4. Kita menerima segala sesuatu yang kita butuhkan untuk dapat hidup memperkenankan hati Bapa
Diatas segalanya, kejarlah perkenanan Bapa. Karena “Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan.” (Mazmur 118:16).

5. Kita menerima materai Roh Kudus
“Di dalam Dia kamu juga – karena kamu telah mendengar Firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu – di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikanNya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagi kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaanNya” (Efesus 1:13-14). Di dalam hidup kita, Roh Kudus akan bekerja sedemikian rupa sampai Kristus nyata dalam hidup kita. Roh Kudus bekerja sesuai dengan keyakinanmu atau imanmu. Tentukan pilihanmu untuk selalu meresponi segala sesuatu dengan tepat sesuai dengan arahanNya. Dalam segala hal carilah perkenananNya dan milikilah gaya hidup yang taat mutlak.

6. Kita dapat hidup dalam kesehatan Ilahi
“Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh RohNya, yang diam di dalam kamu.” (Roma 8:10-11). Karena efek dosa, tubuh kita akan terus mengalami kemerosotan. Kalau dinamika Roh terus bekerja (roh kita menyala-nyala) dan pikiran kita selaras dengan Firman Tuhan, kita akan semakin sehat, segar dan hidup kita makin berbuah lebat. “Pada masa tuapun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar” (Mazmur 92:15)

7. Kita mengalami bekerjanya roh adopsi
“Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah” (Roma 8:14). “Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia” (Roma 8:17). Selama kita hidup dalam ketaatan dalam pimpinan Roh Kudus, dan selalu memelihara kehidupan roh dalam diri kita, dalam waktu singkat kita akan menjadi dewasa dalam Kristus. Dan hanya orang-orang yang telah menjadi dewasa dalam Kristuslah, yang akan hidup dalam penggenapan janji-janji Allah. Tetapi, kanak-kanak rohani tidak dapat hidup dalam penggenapan janji-janji Allah dan hidupnya selalu dalam pergumulan. “Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikitpun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu ; tetapi ia berbeda di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya.” (Galatia 4:1-2). Mari kita pacu diri kita, supaya cepat dewasa, sehingga Kristus menjadi nyata atas hidup kita.