• RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Orang yang Setia Dalam Bisnis Kerajaan Allah

Posted by GBI Kudus On Rabu, Desember 22, 2010

Amsal 20:6 “Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?”
Apa yang dijunjung tinggi di antara manusia merupakan suatu kekejian bagi Tuhan. Ada orang-orang yang sangat berpotensi dan terampil, namun tidak loyal, tidak bermoral dan tidak memiliki rasa tanggung jawab sama sekali. Kemampuan adalah suatu hal yang lain. Betapapun terampilnya anda dalam suatu hal, jika anda tidak setia, ketidaksetiaan itu akan ‘merusak’ kemampuan dan ketrampilan anda, karena jika anda tidak dapat dipercaya, tidak ada yang akan mempercayakan sesuatu ke dalam tangan anda. Mazmur 101:1-8 dapat disimpulkan seperti ini: ‘dicari segera sebagai karyawan: ‘ORANG YANG SETIA’. Tuhan sedang mencari orang-orang yang setia dan Ia mengikatkan diri-Nya kepada mereka, sama seperti para raja juga sedang mencari mereka. Pelayanan-pelayanan apostolic sejati sedang mencari anak-anak rohani yang setia, yang mau menyerahkan hati dan roh mereka sepenuhnya.
Dalam 2 Timotius 2:1, Paulus memerintahkan bahwa para bapa rohani harus mencari orang-orang yang setia yang sebagai akibat dari kesetiaan mereka juga akan mengajar orang-orang lain, sehingga firman yang dibagikan tidak akan hilang begitu saja. Akan tetapi, yang kita lihat di gereja adalah orang-orang yang terampil, memiliki kharisma dan kemampuan berbicara, namun tanpa sikap hati yang benar. Mereka tidak setia kepada visi dari rumah rohani mereka. Penekanan roh pada hari-hari ini adalah pada karakter. Ada beberapa hal yang kita lakukan saat ini dalam Tubuh Kristus seharusnya dapat dilakukan dari sejak lama sebelum generasi kita ada, namun orang-orang yang dipercaya untuk melakukannya menyimpang di tengah jalan; Gereja menjadi frustasi dan mencari hal-hal yang salah di tempat yang salah. Reformasi yang sejati tidak akan terjadi sebelum orang-orang yang setia muncul, itulah fondasi dari reformasi apostolik sejati; merekalah yang akan mendemonstrasikan firman dan menjalani gaya hidup kerajaan. 

Pada masa Yosia (salah satu reformis terbesar dalam Alkitab), dalam 1 Raja-raja 22:1-7, anda akan menemukan bahwa pembentukan karakter dalam diri seorang anak terjadi pada kisaran usia lima tahun dan ini didasarkan pada sejumlah faktor, seperti pengawasan yang baik dari orang tua dan doktrin-doktrin yang mempengaruhi si anak untuk menjadi individu yang lebih baik dan dapat dipercaya di masa yang akan datang.
Dalam apapun yang anda kerjakan, anda harus menunjukkan kualitas yang berbeda sehingga anda bisa sampai pada titik rohani di mana oleh kasih karunia Allah anda memiliki kuasa untuk menetapkan kebijakan, dengan kesadaran penuh bahwa dalam hidup ini anda bukan mendapatkan apa yang pantas anda dapatkan; anda hanya mendapatkan apa yang anda negosiasikan. Banyak orang yang masih terus berputar-putar di tempat ketidakhormatan, oleh karena tidak adanya elemen yang disebut kesetiaan ini dalam diri mereka. Upah dari kesetiaan bukanlah sesuatu yang seketika. Tuhan menambahkannya sedikit demi sedikit sampai anda mengalami terobosan besar yang tak dapat dijelaskan dan membuat orang-orang heran bagaimana anda bisa melakukannya. Dibutuhkan orang-orang yang membenci ketamakan dan keserakahan; bahwa pertanggung jawaban keuangan mereka kepada rumah Tuhan tidak perlu dipertanyakan lagi.

Dalam 1 Timotius 3:1-13. masalah yang ada dengan uang adalah bahwa uang melemparkan jebakan ketamakan dan kita memungutnya. Banyak kegerakan yang Tuhan lakukan telah disabotase oleh penyelewengan keuangan dan kurangnya rasa tanggungjawab. Ketika anda membuka Alkitab, anda akan menemukan dalam kehidupan beberapa orang bahwa yang membawa orang-orang tersebut ke puncak keberhasilan bukanlah keluarga di mana mereka di lahirkan atau koneksi yang mereka miliki, melainkan kesetiaan mereka. Nama teratas dalam daftar adalah kepala dari seluruh umat manusia yang bernama Abraham. Kitab Nehemia 9:1-8 menunjukkan bahwa Abraham setia di dalam hatinya, meskipun pada mulanya ia bukan seorang percaya. Jangan berharap untuk menerima berkat Abhraham jika hati anda tidak setia. Contoh lainnya adalah seorang Yusuf. Seorang budak yang disebut sebagai orang yang berhasil, bukan karena uang atau harta yang ia miliki tetapi hadirat Allah yang ada dalam hidupnya. Dari Kejadian 39:1-6 jelas sekali bahwa meskipun Yusuf miskin dalam hal materi, ia membuat banyak orang menjadi kaya oleh karena integritasnya melalui kesetiaan yang ia miliki.

Nehemia 7:1 dan 2 menggambarkan kemitraan yang didasarkan pada kesetiaan, yang nampak dalam hubungan antara Nehemia dan Hanani dan Hananya. Tanpa Hanani, Nehemia tidak akan bisa menyelesaikan pelayanannya. Hanani-lah yang memberikan laporan yang akurat tentang Yerusalem, sehingga menggerakkan Nehemia untuk datang kepada Tuhan (pasal 1). Nehemia sama sekali tidak ragu untuk menyerahkan peran kepemimpinannya kepada Hanani ketika ia pergi. Daftar para pahlawan iman yang berhasil mencapai puncak kesuksesan oleh karena kesetiaannya tidak akan sempurna tanpa nama Daniel. Bagi kita, Daniel melambangkan suatu dimensi pengurapan yang mendahulukan tujuan lebih dari segala jenis kebobrokan. Tujuan tersebut adalah fungsi dari hati yang setia terhadap apa yang telah diajarkan kepadanya dan hal-hal yang ia yakini. Daniel 6:1-4 menunjukkan bahwa jika hati anda setia, sebagai seorang budak anda akan mengepalai dan mengatur seluruh isi rumah.

Apa penyebab orang-orang yang setia langka dan menjadi sangat dibutuhkan?

1. Orang-orang yang setia menyegarkan; atmosfir yang mereka bawa dan ciptakan membawa kesegaran. Mereka membawa kesegaran dan bukan tekanan bagi orang-orang yang memperkerjakan mereka – Amsal 13:17.

2. Mereka bijaksana dan oleh karena itu mereka diberkati. Artinya, mereka diberi kuasa untuk menjadi kaya. Roh hikmat yang ada di dalam merekalah yang membuat mereka memilih yang benar dan bukan yang salah – Matius 24:45-51. mereka sama seperti anak-anak Isakhar yang memahami waktu dan masa tentang di mana gereja harus berada pada saat ini. Mereka adalah umat yang apostolik oleh karena hikmat adalah urapan yang menjadi tanda dari umat yang apostolik, yang bahkan rela menyerahkan nyawanya apapun tantangannya.

3. Orang-orang ini menunjukkan kesetiaan mereka dalam hal-hal kecil, yang pada akhirnya membawa mereka kepada hal-hal yang besar. Mereka setia dan tekun dalam hal-hal kecil – Lukas 16:10-12.

Peperangan terakhir melawan Babel dalam hidup kita, pekerjaan kita, keluarga kita, pelayanan dan gereja kita, bukan hanya akan diperangi oleh mereka yang terpanggil dan terpilih; tetapi oleh mereka yang terpanggil, terpilih dan setia. Merekalah yang disebut umat dimensi ketiga, yang tidak puas hanya dengan berada di pelataran luar tetapi terus mendesak masuk ke Ruang Maha Kudus.

Mengapa kita harus setia?
Adakah yang dapat kita pegang pada akhirnya jika kita memilih untuk tidak berkompromi?. Orang-orang yang setia bukan hanya diberkati, tetapi selama-lamanya dilingkupi oleh berkat – Amsal 28:20, bertolak belakang dengan 13:11. Selain itu, Tuhan juga membuat ikatan janji untuk menjagai orang-orang yang setia dan bahkan generasi-generasi di bawahnya – Mazmur 31:23.
Akhirnya, Tuhan akan selalu membela orang-orang yang setia. Ketika orang yang setia diserang, Tuhan akan membela orang itu habis-habisan karena itu sama saja dengan menyerang karakter Allah, karena Allah adalah SETIA.

Ingat, yang langka bukanlah pekerjaannya, tetapi orang-orang yang setia!