• RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Orang yang Setia Dalam Bisnis Kerajaan Allah

Posted by GBI Kudus On Rabu, Desember 22, 2010

Amsal 20:6 “Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?”
Apa yang dijunjung tinggi di antara manusia merupakan suatu kekejian bagi Tuhan. Ada orang-orang yang sangat berpotensi dan terampil, namun tidak loyal, tidak bermoral dan tidak memiliki rasa tanggung jawab sama sekali. Kemampuan adalah suatu hal yang lain. Betapapun terampilnya anda dalam suatu hal, jika anda tidak setia, ketidaksetiaan itu akan ‘merusak’ kemampuan dan ketrampilan anda, karena jika anda tidak dapat dipercaya, tidak ada yang akan mempercayakan sesuatu ke dalam tangan anda. Mazmur 101:1-8 dapat disimpulkan seperti ini: ‘dicari segera sebagai karyawan: ‘ORANG YANG SETIA’. Tuhan sedang mencari orang-orang yang setia dan Ia mengikatkan diri-Nya kepada mereka, sama seperti para raja juga sedang mencari mereka. Pelayanan-pelayanan apostolic sejati sedang mencari anak-anak rohani yang setia, yang mau menyerahkan hati dan roh mereka sepenuhnya.
Dalam 2 Timotius 2:1, Paulus memerintahkan bahwa para bapa rohani harus mencari orang-orang yang setia yang sebagai akibat dari kesetiaan mereka juga akan mengajar orang-orang lain, sehingga firman yang dibagikan tidak akan hilang begitu saja. Akan tetapi, yang kita lihat di gereja adalah orang-orang yang terampil, memiliki kharisma dan kemampuan berbicara, namun tanpa sikap hati yang benar. Mereka tidak setia kepada visi dari rumah rohani mereka. Penekanan roh pada hari-hari ini adalah pada karakter. Ada beberapa hal yang kita lakukan saat ini dalam Tubuh Kristus seharusnya dapat dilakukan dari sejak lama sebelum generasi kita ada, namun orang-orang yang dipercaya untuk melakukannya menyimpang di tengah jalan; Gereja menjadi frustasi dan mencari hal-hal yang salah di tempat yang salah. Reformasi yang sejati tidak akan terjadi sebelum orang-orang yang setia muncul, itulah fondasi dari reformasi apostolik sejati; merekalah yang akan mendemonstrasikan firman dan menjalani gaya hidup kerajaan. 

Pada masa Yosia (salah satu reformis terbesar dalam Alkitab), dalam 1 Raja-raja 22:1-7, anda akan menemukan bahwa pembentukan karakter dalam diri seorang anak terjadi pada kisaran usia lima tahun dan ini didasarkan pada sejumlah faktor, seperti pengawasan yang baik dari orang tua dan doktrin-doktrin yang mempengaruhi si anak untuk menjadi individu yang lebih baik dan dapat dipercaya di masa yang akan datang.
Dalam apapun yang anda kerjakan, anda harus menunjukkan kualitas yang berbeda sehingga anda bisa sampai pada titik rohani di mana oleh kasih karunia Allah anda memiliki kuasa untuk menetapkan kebijakan, dengan kesadaran penuh bahwa dalam hidup ini anda bukan mendapatkan apa yang pantas anda dapatkan; anda hanya mendapatkan apa yang anda negosiasikan. Banyak orang yang masih terus berputar-putar di tempat ketidakhormatan, oleh karena tidak adanya elemen yang disebut kesetiaan ini dalam diri mereka. Upah dari kesetiaan bukanlah sesuatu yang seketika. Tuhan menambahkannya sedikit demi sedikit sampai anda mengalami terobosan besar yang tak dapat dijelaskan dan membuat orang-orang heran bagaimana anda bisa melakukannya. Dibutuhkan orang-orang yang membenci ketamakan dan keserakahan; bahwa pertanggung jawaban keuangan mereka kepada rumah Tuhan tidak perlu dipertanyakan lagi.

Dalam 1 Timotius 3:1-13. masalah yang ada dengan uang adalah bahwa uang melemparkan jebakan ketamakan dan kita memungutnya. Banyak kegerakan yang Tuhan lakukan telah disabotase oleh penyelewengan keuangan dan kurangnya rasa tanggungjawab. Ketika anda membuka Alkitab, anda akan menemukan dalam kehidupan beberapa orang bahwa yang membawa orang-orang tersebut ke puncak keberhasilan bukanlah keluarga di mana mereka di lahirkan atau koneksi yang mereka miliki, melainkan kesetiaan mereka. Nama teratas dalam daftar adalah kepala dari seluruh umat manusia yang bernama Abraham. Kitab Nehemia 9:1-8 menunjukkan bahwa Abraham setia di dalam hatinya, meskipun pada mulanya ia bukan seorang percaya. Jangan berharap untuk menerima berkat Abhraham jika hati anda tidak setia. Contoh lainnya adalah seorang Yusuf. Seorang budak yang disebut sebagai orang yang berhasil, bukan karena uang atau harta yang ia miliki tetapi hadirat Allah yang ada dalam hidupnya. Dari Kejadian 39:1-6 jelas sekali bahwa meskipun Yusuf miskin dalam hal materi, ia membuat banyak orang menjadi kaya oleh karena integritasnya melalui kesetiaan yang ia miliki.

Nehemia 7:1 dan 2 menggambarkan kemitraan yang didasarkan pada kesetiaan, yang nampak dalam hubungan antara Nehemia dan Hanani dan Hananya. Tanpa Hanani, Nehemia tidak akan bisa menyelesaikan pelayanannya. Hanani-lah yang memberikan laporan yang akurat tentang Yerusalem, sehingga menggerakkan Nehemia untuk datang kepada Tuhan (pasal 1). Nehemia sama sekali tidak ragu untuk menyerahkan peran kepemimpinannya kepada Hanani ketika ia pergi. Daftar para pahlawan iman yang berhasil mencapai puncak kesuksesan oleh karena kesetiaannya tidak akan sempurna tanpa nama Daniel. Bagi kita, Daniel melambangkan suatu dimensi pengurapan yang mendahulukan tujuan lebih dari segala jenis kebobrokan. Tujuan tersebut adalah fungsi dari hati yang setia terhadap apa yang telah diajarkan kepadanya dan hal-hal yang ia yakini. Daniel 6:1-4 menunjukkan bahwa jika hati anda setia, sebagai seorang budak anda akan mengepalai dan mengatur seluruh isi rumah.

Apa penyebab orang-orang yang setia langka dan menjadi sangat dibutuhkan?

1. Orang-orang yang setia menyegarkan; atmosfir yang mereka bawa dan ciptakan membawa kesegaran. Mereka membawa kesegaran dan bukan tekanan bagi orang-orang yang memperkerjakan mereka – Amsal 13:17.

2. Mereka bijaksana dan oleh karena itu mereka diberkati. Artinya, mereka diberi kuasa untuk menjadi kaya. Roh hikmat yang ada di dalam merekalah yang membuat mereka memilih yang benar dan bukan yang salah – Matius 24:45-51. mereka sama seperti anak-anak Isakhar yang memahami waktu dan masa tentang di mana gereja harus berada pada saat ini. Mereka adalah umat yang apostolik oleh karena hikmat adalah urapan yang menjadi tanda dari umat yang apostolik, yang bahkan rela menyerahkan nyawanya apapun tantangannya.

3. Orang-orang ini menunjukkan kesetiaan mereka dalam hal-hal kecil, yang pada akhirnya membawa mereka kepada hal-hal yang besar. Mereka setia dan tekun dalam hal-hal kecil – Lukas 16:10-12.

Peperangan terakhir melawan Babel dalam hidup kita, pekerjaan kita, keluarga kita, pelayanan dan gereja kita, bukan hanya akan diperangi oleh mereka yang terpanggil dan terpilih; tetapi oleh mereka yang terpanggil, terpilih dan setia. Merekalah yang disebut umat dimensi ketiga, yang tidak puas hanya dengan berada di pelataran luar tetapi terus mendesak masuk ke Ruang Maha Kudus.

Mengapa kita harus setia?
Adakah yang dapat kita pegang pada akhirnya jika kita memilih untuk tidak berkompromi?. Orang-orang yang setia bukan hanya diberkati, tetapi selama-lamanya dilingkupi oleh berkat – Amsal 28:20, bertolak belakang dengan 13:11. Selain itu, Tuhan juga membuat ikatan janji untuk menjagai orang-orang yang setia dan bahkan generasi-generasi di bawahnya – Mazmur 31:23.
Akhirnya, Tuhan akan selalu membela orang-orang yang setia. Ketika orang yang setia diserang, Tuhan akan membela orang itu habis-habisan karena itu sama saja dengan menyerang karakter Allah, karena Allah adalah SETIA.

Ingat, yang langka bukanlah pekerjaannya, tetapi orang-orang yang setia!

25 Siswa-siswi SMPD Angkatan IX telah dilepas dan diutus

Posted by GBI Kudus On Selasa, Desember 07, 2010

Senin 6 Desember 2010, bertempat di GBI Jl.Mayor Kusmanto 12A Kudus-Jawa Tengah. Sebanyak 25 Siswa Siswi Sekolah Misi Pembangunan Daerah (SMPD) Kudus di Wisuda dan diutus ke berbagai daerah di Indonesia, selama 4 bulan mereka telah gembleng serta diperlengkapi oleh para Dosen dan berbagai keterampilan sehingga mereka benar benar siap untuk diutus ke Daerah dan membuka lahan baru. Dalam acara wisuda angkatan ke 9, hadir Pdt Henokh dan Pdt. Yosia Mesakh sebagai wakil dari BPH-GBI, dalam khotbahnya Pdt. Yosia Mesakh menyampaikan bahwa mereka (siswa) harus menjadi pembuka jalan bagi Yesus dan mempersiapkan umat yang layak dan siap untuk menerima Yesus dan Kuasa Nya, Seperti Yohanes Pembabtis sebagai teladan yang luar biasa dalam membuka jalan bagi Yesus dan mempersiapkan umat yang akan menerima Yesus waktu itu dan sekarang Tugas Yohanes itu adalah tugas kita semua terutama para Siswa Siswi yang akan diutus. Pdt Petrus Putut P sebagai Kepala Sekolah pun memberikan pesan bahwa para Siswa Siswi harus terus maju dengan sebuah ilustrasi sebuah mobil yang presneleng mundurnya sudah diambil, jadi harus maju terus atau mati. Hadir juga Pdt Isbandi yang mewakili Ketua BPD Jawa Tengah, beliau memberikan sambutan dan memberi motivasi kepada para wisudawan. Marilah kita doakan terus agar program pendidikan misi pembangunan daerah ini dapat terus berjalan dengan baik, mengingat masih banyak jiwa jiwa yang belum mengenal Yesus. (.Mey)

(foto : belum terupdate)

Anak Kecil Pemilik Roti dan Ikan

Posted by GBI Kudus On Minggu, Desember 05, 2010

Kepolosan dan keluguan anak kecil memang luar biasa. Ketika mereka berkata mereka punya cita-cita tinggi, menjadi dokter, pilot dan sebagainya, mereka tidak pernah dipengaruhi oleh logika-logika yang biasanya dimiliki orang dewasa mengenai mungkin dan tidaknya hal itu terjadi. Wajar ketika seorang teman pada suatu ketika tertawa melihat reaksi anak kecil seperti ini dan berkata bahwa mereka belum tahu bagaimana pahitnya hidup sehingga bisa semudah itu bercita-cita. Tapi, justru keluguan anak-anak ini yang diminta Yesus sendiri untuk kita teladani. Kita bisa belajar dari mereka yang belum terkontaminasi berbagai logika dan pikiran manusiawi yang sering kali justru menghambat kita dalam mencapai keberhasilan.

Pada peristiwa Yesus menggandakan lima roti dan dua ikan untuk memberi makan lima ribu pria -- jumlah tersebut belum termasuk wanita dan anak-anak bahkan menyisakan dua belas bakul penuh roti dan ikan -- kita melihat bagaimana Tuhan bisa memakai sesuatu yang mungkin tidak berarti besar bagi kita untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar. Dari mana roti dan ikan itu berasal? Dalam Injil Markus memang tidak disebutkan dari mana asalnya. Namun Injil Yohanes menuliskan dari mana ikan itu berasal, yaitu dari seorang anak kecil.

Mari kita lihat kronologi peristiwa itu yang tercatat dari versi pengamatan Yohanes. Pada saat itu Yesus menanyakan kepada Filipus bagaimana memberi makanan untuk seluruh orang yang berkumpul mendengar pengajaran Yesus. "Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja." (Yohanes 6:7) Filipus satu dari murid Yesus yang hadir di sana melihat kemustahilan untuk bisa memberi makan demikian banyak orang dengan uang yang mereka miliki sesuai dengan logika manusianya. Lalu, di antara murid-murid itu, seorang murid lain bernama Andreas, saudara simon Petrus ternyata bergerak melihat sekelilingnya, dan ia mendapatkan seorang anak yang memiliki bekal lima roti dan dua ikan. Maka ia pun berkata "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" (Yohanes 6:9) Andreas mencari dan melihat bahwa ada lima roti dan dua ikan yang dimiliki oleh seorang anak kecil. Tapi mana mungkin itu cukup? Andreas pesimis dengan apa yang ia dapatkan. Bagaimana reaksi anak kecil itu sendiri? Dari apa yang kita baca selanjutnya, kita tidak mendapati penolakan dari si anak. Tampaknya anak kecil itu dengan sukarela memberikan apa yang ia miliki. Lalu Yesus pun mengucap syukur atas roti dan ikan, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang. Luar biasa, jumlah bekal yang kecil itu cukup untuk mengenyangkan semua orang di sana bahkan berlebih. Anak kecil itu tidak pernah kita ketahui namanya. Kita tidak tahu siapa dia. Tapi meski demikian, ia tercatat dalam Alkitab yang masih bisa kita baca sampai hari ini. Semua berawal dari kerelaannya untuk memberi.

Kita bisa belajar dari reaksi si anak. Jelas, bahwa apa yang ia miliki secara kemampuan daya pikir kita tidak akan cukup untuk memberi makan 5000 orang lebih. Tapi, ia tidak menolak sama sekali. Meski ketika Andreas menyatakan keraguannya akan jumlah yang sedikit itu. Si anak kecil tidak menjadi pesimis waktu apa yang ia miliki disepelekan Andreas. Ia bisa saja berkata, "Ya sudah, kalau memang tidak cukup, saya makan sendiri saja, ini kan punya saya." Anak kecil itu bisa menolak, apalagi ketika apa yang ia miliki tidak dihargai sepenuhnya oleh Andreas. Tapi tidak, ia tidak melakukan hal itu. Si anak juga bisa saja berkata, "Yesus, jika Engkau memang benar Tuhan, kenapa tidak turunkan saja makanan dari langit? Kenapa harus mengambil bekalku?" Tapi itu pun tidak ia lakukan. Apa yang ia lakukan adalah dengan sukarela, tanpa banyak tanya, tanpa protes sedikit pun, memberikan seluruh bekalnya kepada Yesus. Apa yang ia miliki, meski hanya sedikit, ditambah kerelaannya untuk menyerahkan itu semua kepada Tuhan akhirnya bisa memberkati banyak orang secara luar biasa.

Yesus selalu meminta kita untuk belajar dari anak kecil. Jangan pernah sepelekan mereka, tapi belajarlah dari iman mereka yang polos dan tulus, tanpa pretensi apa-apa, tanpa mengharapkan imbalan dan lainnya. Demikian firman Tuhan: "Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga." (Matius 18:10). Sikap iman seperti anak-anak kecil inilah yang berkenan di hadapan Tuhan. Tuhan Yesus juga berkata "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." (Markus 10:15). Ini berbicara mengenai kepolosan dan ketulusan seorang anak kecil yang tidak dipengaruhi oleh keraguan, kecurigaan, ketidakpercayaan atau bentuk-bentuk pikiran lainnya. Di samping itu, kita pun melihat bahwa anak kecil itu tidak meminta penghargaan apa pun atas pemberiannya. Ia bisa saja sombong bahwa semua mukjizat itu sebenarnya berawal dari miliknya, tapi ia pun tidak melakukan itu. Dia tidak berpikir untuk bermegah dan mencuri kemuliaan yang menjadi milik Tuhan. Maka mengenai sikap seperti ini kelak Yesus mengatakan "Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga." (Matius 18:4). Seperti itu pula hendaknya kita seharusnya dalam menyambut Kerajaan Allah. Kita harus menyelidiki dan memeriksa apa talenta kita yang telah dianugerahkan Tuhan, mengucap syukurlah atas itu dan serahkan ke dalam tangan Tuhan dengan kepercayaan penuh. Maka Tuhan pun mampu memakai itu semua untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar.

Tidak perlu malu untuk belajar dari anak kecil. Ketika kita orang dewasa sudah terkontaminasi oleh berbagai hal yang bisa melemahkan iman kita, mari berkaca kepada kepolosan anak-anak kecil yang belum terpengaruh oleh itu semua. Iman yang polos dan murni, iman yang tidak terguncang oleh apa pun, iman yang percaya sepenuhnya tanpa keraguan dan pertanyaan, itulah yang diinginkan Tuhan untuk dimiliki anak-anakNya. Jangan sedikit pun meragukan kemampuan Tuhan, jangan sedikit pun merasa bahwa kita tidak cukup banyak dibekali Tuhan untuk sukses. Jangan memiliki sikap rendah diri dan merasa milik kita tidak berharga, tidak akan bermanfaat, dan tidak akan cukup untuk bisa berbuat sesuatu. Ingatlah bahwa Tuhan bisa memakai apa pun yang ada pada kita, meski bagi kita terlihat kecil sekalipun, untuk melakukan karya-Nya yang besar jika kita menyerahkan itu semua ke dalam tanganNya. Bagaimana iman kita, bagaimana kerelaan kita, bagaimana sikap kita dalam mempersembahkan milik kita, itulah yang menyenangkan hati Tuhan dan akan dipakai-Nya secara luar biasa.

Diambil dari : e-BinaAnak, 29 September 2010, Volume 2010, No. 502

PT. PINDAD Produksi Rudal Dalam Negeri Tahun 2012

Posted by GBI Kudus On Minggu, Desember 05, 2010


Teknologi roket buatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengalami kemajuan pesat. Setelah sebelumnya meluncurkan RX320 pada 2008,kini berhasil meluncurkan RX420.
SUKSES mengembangkan RX420, bukan lantas Lapan berpuas diri. Akhir tahun ini, Lapan kembali mendesain RX520. Roket yang lebih besar dan memiliki daya jangkau lebih jauh dibanding RX420.
Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Soewarto Hardhienata mengatakan, RX520 siap terbang akhir 2010. RX520 ini memiliki spesifikasi yang lebih hebat ketimbang RX420.Sesuai desain awal,RX520 memiliki kecepatan maksimal 1,7 km/detik. RX520 ini memiliki panjang hingga 8,8 meter dengan bahan bakar propelan padat seperti jenis roket lain.
“Daya jangkau roket RX520 mencapai 200 km.Ini lebih jauh dua kali lipat dibanding RX420,” ujar Soewarto kepada Seputar Indonesia. Hanya saja, teknologi roket yang dikembangkan Lapan tidak untuk kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Roket buatan Lapan hanya untuk keperluan sipil yang akan digunakan sebagai penunjang dalam mengorbitkan satelit.
Lapan berhasil meluncurkan RX420,roket terbesar yang dibuat lembaga antariksa Indonesia. Roket RX-420 adalah roket dengan diameter 420 mm,panjang 6 m dan berbobot 1 ton.Roket ini menggunakan bahan bakar solid-komposit yang ketika diluncurkan ke angkasa memiliki jangkauan 100 km dengan kecepatan hingga 4,5 mack atau 4,5 kali kecepatan suara.
Saat peluncuran, roket eksperimen RX420 berdiri dengan sudut elevansi 70 derajat di lapangan desa Cilautereun Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut. Tak beberapalama,suararoketmenderu, diiringi kepulan asap putih membumbung. Hanya dalam hitungan detik,roket melesat ke angkasa. Lapan sendiri konsentrasi dalam pembuatan roket untuk keperluan sipil. Nantinya roket-roket buatan Lapan tersebut akan digunakan sebagai penunjang dalam mengorbitkan satelit milik Indonesia.
“Kapasitas roket buatan Lapan memang untuk keperluan sipil. Jadi kami fokus dalam membuat roket untuk mengorbitkan satelit,”tandasnya. Meski demikian, teknologi roket yang dibuat Lapan ini sudah bisa dikembangkan untuk membuat senjata pelindung alutsista. Jika Departemen Pertahanan (Dephan) mau mengadopsi teknologi yang dimiliki Lapan sebagai roket berhulu ledak, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi satu kekuatan yang ditakuti oleh bangsa-bangsa lain.
Soewarto sendiri secara terbuka menerima jika Dephan ingin bekerja sama mengembangkan dalam pembuatan rudal balistik dengan jangkauan yang lebih jauh. Untuk saat ini,sesuai dengan tugasnya, Lapan hanya membuat roket untuk keperluan sipil. Teknologi roket yang dikembangkan Lapan, pada dasarnya merupakan dual use, di mana bisa dipakai untuk keperluan sipil maupun militer.
Namun, Lapan sendiri hanya mengembangkan roket untuk keperluan sipil karena sesuai dengan kewenangannya. Sementara itu, jika untuk keperluan militer diserahkan kepada Dephan. “Kami memang pernah bekerja sama membuat roket kaliber 122 untuk TNI AL, tapi kewenangan dari Lapan sejatinya bukan itu. Kami hanya mengembangkan roket pendorong untuk satelit. Untuk keperluan militer, biar Dephan yang bicara,”paparnya.
Jika saja Lapan dan Dephan bersinergi membuat rudal balistik memakai RX520, bukan tidak mustahil rudal tersebut mampu menjadi senjata yang takuti. Dengan daya jelajah mencapai 200 km,senjata balistik ini akan mampu melindungi pulau-pulau di Indonesia.Bahkan jika peluncuran di lakukan di Batam, bukan tidak mustahil bisa menembus hingga Malaysia dan Singapura. Ketua Pokja Pertahanan Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengatakan Indonesia memang sudah saatnya memiliki rudal berhulu ledak buatan sendiri.
Teknologi yang dimiliki Lapan, sudah bisa dipakai untuk membuat rudal balistik jarak menengah.“Indonesia harus mandiri. Dephan harus bekerja sama dengan Lapan membuat rudal berhulu ledak,”tuturnya. Tubagus mengatakan, keberhasilan Lapan menguji coba roketroketnya membuat Indonesia semakin ditakuti. Roket buatan Lapan tinggal dibekali hulu ledak di ujungnya dan menciptakan direksi untuk mengarahkan koordinat sasaran.
“Sebagai negara kepulauan,tentu dibutuhkan rudal yang mampu melindungi pulau – pulau tersebut dari serangan musuh,” lanjutnya. Roket buatan Lapan merupakan teknologi hasil ciptaan ilmuwan Indonesia. Lapan bahkan menciptakan bahan bakar racikan ilmuwan Indonesia yang tak kalah dibanding buatan ilmuwan luar negeri. Bahan bakar racikan ilmuwan Lapan tersebut bahkan telah diuji coba di rudal exocet TNI yang tak terpakai. Hasilnya, kecepatan rudal menjadi 2 kali lipat dibanding kecepatan dengan menggunakan bahan bakar rudal asal Prancis.

Amunisi Kaliber Besar

Sementara itu, PT Pindad sudah menguasai teknologi untuk amunisi kaliber kecil. Tahun tahun mendatang, PT Pindad akan mengembangkan amunisi kaliber besar. Menurut juru bicara PT Pindad Timbul Sitompul, amunisi kaliber 20 mm dan kaliber 120 mm telah dilakukan pengembangannya pada tahun 2009 ini. Kemudian pada 2010, PT Pindad merencanakan akan memproduksi amunisi kaliber 105 mm.

Selanjutnya pada 2011, akan dikembangkan warhead dan rudal dengan mode proximity fuse. Proximity fuse menyebabkan kepala rudal akan meledak pada jarak yang telah ditentukan dari target. Teknologi proximity fuse ini menggunakan kombinasi dari satu atau beberapa sensor di antaranya radar, sonar aktif, infra merah, magnet, foto elektrik.Tidak hanya itu, PT Pindad juga merencanakan akan memproduksi rudal darat pada tahun 2012 mendatang.


(Sumber : Sindo)